Cuka apel atau apple cider vinegar (ACV) belakangan ini banyak dibicarakan di kalangan pencinta skincare dan kesehatan alami. Produk ini biasanya lebih mudah ditemukan di dapur ketimbang di meja rias, namun popularitasnya semakin meningkat setelah banyak beauty influencer dan masyarakat mengklaim manfaat luar biasa dari ACV, baik untuk kesehatan tubuh maupun kecantikan kulit.
Jenis-jenis Cuka Apel
ACV tersedia dalam dua jenis utama, yaitu yang sudah difilter dan yang unfiltered. ACV yang sudah difilter umumnya berwarna keemasan dan bersih, sedangkan yang unfiltered tampak keruh dengan endapan di bagian bawahnya. Endapan ini disebut βthe motherβ dan diyakini mengandung nutrisi serta bakteri baik yang bermanfaat untuk kesehatan. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, disarankan memilih ACV yang unfiltered, terutama yang organik, karena terbebas dari pestisida. Di Indonesia, produk ACV unfiltered dan organik cukup langka, namun bisa ditemukan di supermarket khusus atau secara online.
Manfaat Kesehatan Cuka Apel
Banyak klaim mengenai manfaat ACV untuk kesehatan, mulai dari menstabilkan gula darah, membantu menjaga berat badan, hingga meningkatkan kesehatan pencernaan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ACV secara rutin dapat membantu menjaga berat badan tetap stabil, meskipun bukan berarti ACV bisa mencegah kenaikan berat badan jika pola makan dan gaya hidup tidak sehat. ACV juga mengandung asam asetat yang bersifat anti-jamur, anti-bakteri, dan anti-inflamasi, serta kaya akan bakteri baik hasil fermentasi yang baik untuk pencernaan.
Pengalaman pribadi dari konten kreator yang rutin mengonsumsi ACV selama hampir tiga tahun menunjukkan bahwa tubuh terasa lebih segar, serangan maag berkurang, dan frekuensi sakit menurun. Namun, perlu diingat bahwa manfaat ini tidak mutlak dan harus didukung dengan pola hidup sehat, seperti tidur cukup, makan bergizi, olahraga teratur, dan manajemen stres yang baik.
Cuka Apel untuk Skincare: Toner Alami dan Exfoliating
Selain untuk kesehatan, ACV juga banyak digunakan sebagai toner alami dalam skincare routine. Penggunaan ACV sebagai toner harus hati-hati karena sifat asamnya yang tinggi. ACV tidak boleh langsung diaplikasikan ke kulit, melainkan harus diencerkan dengan air. Rasio pengenceran yang biasa digunakan adalah 1:1 (satu sendok makan ACV dengan satu sendok makan air), namun bisa diubah sesuai toleransi kulit. Jika kulit terasa perih atau kemerahan, tambahkan lebih banyak air.
ACV mengandung malic acid, salah satu jenis alpha hydroxy acid (AHA) yang dikenal sebagai exfoliating agent. Malic acid membantu mengangkat sel kulit mati, membersihkan pori-pori, serta memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri yang dapat membantu mencegah jerawat. Namun, efektivitas ACV sebagai exfoliating toner masih banyak diperdebatkan dan belum banyak penelitian ilmiah yang membuktikan manfaatnya secara pasti.
Pengalaman pribadi menunjukkan bahwa penggunaan ACV sebagai toner selama dua minggu tidak memberikan perubahan signifikan pada kulit, bahkan cenderung membuat kulit terasa perih jika rasio pengenceran kurang tepat. Sensasi dan aroma ACV yang kurang menyenangkan juga menjadi pertimbangan tersendiri. Oleh karena itu, banyak yang lebih memilih menggunakan produk exfoliating toner yang sudah diformulasikan khusus untuk skincare karena lebih praktis, aman, dan hasilnya lebih terasa.
Kesimpulan dan Saran
Cuka apel memang memiliki potensi manfaat untuk kesehatan dan skincare, namun tidak ada produk yang benar-benar ajaib. Manfaat ACV akan lebih optimal jika diimbangi dengan pola hidup sehat. Untuk skincare, penggunaan ACV sebagai toner bisa dicoba, asalkan diencerkan dengan benar dan dilakukan uji coba pada area kecil kulit terlebih dahulu. Namun, jika Anda lebih suka hasil yang pasti dan sensasi pemakaian yang menyenangkan, produk skincare yang sudah teruji klinis tetap menjadi pilihan terbaik.